Mitsubishi Terus Kembangkan Mesin Ramah Lingkungan dan Efisien

TOKYO (DP) – Dalam waktu dekat Mitsubishi Motors Corporation percaya kendaraan listrik akan mengalami akselerasi. Sejak 2009, Mitsubishi menjual Mitsubishi i-MiEV di Jepang. Lalu ke Eropa dan Amerika Utara.

Populasi i-MiEV telah melebihi 17 ribuan unit di dunia sejak diluncurkan. Mitsubishi pun memiliki MINICAB-MiEV, menjadi mobil listrik kedua setelah i-MiEV.
Kini, Mitsubishi tengah mengembangkan Mitsubishi PX-MiEV II, sebuah SUV bertenaga listrik (plug-in hybrid). Konsep SUV ini meneruskan PX-MiEV, yang tampil di Tokyo Motor Show 2009.
Namun, Mitsubishi tidak meninggalkan mesin bakar internal (Internal Combustion Engine) – diesel dan bensin. Di sejumlah pasar mesin diesel/bensin masih menguasai, misalkan saja Indonesia. Itulah sebabnya Mitsubishi terus mengembangkan mesin-mesin yag jauh lebih efisien.
Oktober 2011 Mitsubishi meluncurkan mesin berbahan bakar bensin MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control) 4J10 yang diklaim sangat irit bahan bakar. Mesin dikawinkan dengan teknologi Auto Stop & Go serta transmisi CVT.

Valvetrain (rangkaian-katup) MIVEC terbaru ini menggunakan satu mekanisme untuk menggabungkan valve lift (angkat), durasi bukaan katup, waktu pembukaan dan penutupan katup. Katanya, sistem baru ini menyajika kontrol kerja katup ideal dibanding sistem konvensional.
Mitsubishi Lancer, Mitsubishi Lancer Sportback dan Mitsubishi RVR yang dijual di Jepang mulai Oktober 2011 mengaplikasi sistem ini plus Auto Stop & Go serta transmisi CVT. Mitsubishi menjamin konsumsi bensin lebih irit sekitar 12%.

Dari sisi mesin diesel, Mitsubishi memiliki jajaran clean diesel (diesel bersih) berteknologi common-rail di Eropa. Mesin diesel dari Mitsubishi menggunakan penyerap Nox (nitrogen oksida) dan diesel particulate filter (DPF). Dengan begitu emisi gas buang mobil menjadi lebih rendah. Makanya, Galant Fortis (Lancer) bermesin diesel telah lulus Euro-5.
Terlepas dari upaya-upaya di atas, Mitsubishi terus membuat mobil dengan bobot ringan dan aerodinamika lebih baik guna mendukung tujuan-tujuan tersebut. Namun, tanpa mengorbankan unsur kemenarikan desain dan keselamatan.

Share this:

,

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment